Pada Kesempatan Kali ini SIKAMSEUPAY BLOG akan berbagi tentang – Ngatidjan Khawatir Pembahasan KUA PPAS APBD Nunukan tak Selesai .
Tribun Kaltim – Kamis, 20 Desember 2012 11:24 WITA
NUNUKAN,tribunkaltim.co.id- Wakil Ketua DPRD Nunukan Haji Ngatidjan Ahmadi khawatir, Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA PPAS) APBD Kabupaten Nunukan 2013 tak tuntas dibahas pada tahun ini.
“Makanya saya juga khawatir, tapi mudah-mudahan dengan waktu yang terbatas ini kita bisa membahas KUA PPAS,” ujarnya.
Rencana pembahasan KUA PPAS APBD Kabupaten Nunukan 2013, Selasa (18/12/2012) antara Tim Anggaran Eksekutif dan Badan Anggaran Legislatif dibatalkan karena sejumlah anggota DPRD Nunukan yang tidak masuk dalam Banggar DPRD meminta pembahasan ditunda. Mereka meminta dilakukan pembahasan internal DPRD terlebih dahulu untuk mengakomodir hasil reses.
“Saya juga khawatir kalau hanya berputar-putar pada ini terus. Kemarin saya sudah bilang,minimal membahas ini memakan waktu 14 hari. Kalau mereka mau kerja siang malam saya rasa bisa selesai, tapi kalau mereka kerja normatif aja saya rasa nggak sempat,” kata politisi Partai Golkar ini.
Ngatidjan mengatakan, kemarin pihaknya sudah melakukan rapat komisi untuk membahas KUA PPAS APBD 2013 guna mengakomodir semua aspirasi anggota Dewan.
Pihaknya berjanji akan menyelesaikan dan mengumpulkan semua aspirasi dari anggota DPRD Nunukan. Setelah semuanya terkumpul, Dewan akan mengundang kembali Tim Anggaran Eksekutif agar bisa membahas KUA PPAS dimaksud.
“Yah kita sudah kumpulkan teman untuk rapat dengan seluruh gabungan komisi. Kemudian yah itu, kalau sudah terkumpul hari ini. Tapi kalau tidak kita lanjutkan besok. Tapi saya janji besok harus selesai. Tapi kalau bisa selesai hari ini. Besok kita sudah bisa undang kembali panitia anggaran eksekutif dan kita kembali membahas KUA PPAS itu,” ujarnya.
Ia membantah ada konflik kepentingan antara anggota DPRD terkait pembahasan KUA PPAS APBD 2013. “Tidak ada konflik, biasa kan teman-teman. Tadi itu banyak yang curhat tapi saya kan pasti tanggapi, saya kan unsur pimpinan,” ujarnya.
Sebelumnya dilaksanakan rapat pimpinan di ruang Ketua DPRD Nunukan.
“Justru itulah kami memperjuangkan aspirasi teman-teman itu. Itukan kemarin kami lobi mau hampir dua jam itu. Itu kami merumuskan sehingga bisa masuk semua hasil reses anggota DPRD itu. Dan itu bukan keputusan, itu hanya lobi dan keputusan itu setelah di paripurnakan,” ujarnya.
Rapat itu ternyata tidak sempat dikomunikasikan dengan semua anggota Dewan. “Tiba-tiba anggota perasaanya sudah emosi. Itukan hanya perasaannya saja. Harusnya kan mereka cermati apa ini unsur pimpinan lakukan? Karena itu kami masih lobi. Dan sesunguhnya kan itu untuk kepentingan dia,termasuk hal-hal yang dikeluhkan selama ini. Akhirnya clear, hanya saja kelemahan kita karena tidak sempat mengomunikasikan ke anggota. Tiba-tiba anggota sudah emosi duluan,” katanya.