Tribun Kaltim – Sabtu, 15 Desember 2012 15:45 WITA
BOGOR, tribunkaltim.co.id- Setelah sempat dicemooh dalam acara Silaturahmi Nasional (Silatnas) Partai Demokrat, Ruhut Sitompul akhirnya mendapat pembelaan dari Dewan Pembina partai itu. Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Syariefuddin Hasan menilai Ruhut tidak perlu dipecat.
“Tidak. Saya pikir partai itu adalah perkumpulan dari orang-orang banyak. Siapa pun dia, sepanjang loyal kepada pimpinan, sepanjang dia memperjuangkan kepentingan rakyat, ya dia adalah bagian dari partai itu,” ujar Syarief, Sabtu (15/12/2012), seusai memberikan sambutan di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat.
Syarief menilai bahwa kehadiran Ruhut kemarin ialah sebagai anggota DPR. Ia pun menilai bahwa Ruhut merupakan kader Partai Demokrat yang sangat loyal kepada Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
Syarief mengaku tidak mengetahui awal mula kisruh yang melibatkan Ruhut di internal partai. Menurut Syarief, Dewan Pembina belum mengetahui soal pencopotan Ruhut itu.
“Kalau toh itu terjadi, saya pikir masih bisa diselesaikan. Kita harapkan kader ini harus bersatu ke depan,” katanya lagi.
Sebelumnya, politisi Demokrat Ruhut Sitompul dikeluarkan dari ruangan Silatnas di Sentul International Convention Center (SICC), Jumat (14/12/2012). Ruhut ketika itu masuk ke ruangan, tetapi kehadiran Ruhut sontak membuat banyak kader daerah bereaksi dan meneriakkan kata-kata “pecat” dan “copot” kepada advokat itu. Mendapat respons itu, Ruhut justru melambai-lambaikan tangannya dan langsung digiring petugas keluar ruangan.
Keributan ini terjadi menyusul pencopotan Ruhut dari posisi Kepala Departemen Komunikasi dan Informasi di DPP Partai Demokrat. Ruhut bersikeras bahwa pencopotannya ini merupakan skenario yang dibuat “badut-badut” Ketua Umum Anas Urbaningrum yang merasa terpojokkan dengan pernyataan yang kerap meminta Anas mundur. Ruhut pun berdalih bahwa hanya Ketua Dewan Pembina Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang bisa mencopotnya dari kepengurusan partai.