Taman Waduk Pluit di Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, menjadi lokasi tujuan wisata baru bagi warga Jakarta. Selain gratis, warga juga senang karena pemandangan di sana jauh lebih baik, tidak seperti dulu yang kumuh.
"Tiap sore di sini jadi ramai, apalagi kalau malam Minggu atau akhir pekan," ujar Adris Suyanto (44), warga Blok B RT 016 RW 017, Muara Baru, Penjaringan, belum lama ini.
Banyaknya pengunjung di taman Waduk Pluit itu mendatangkan berkah bagi Adris dan pedagang-pedagang lain di sekitar taman itu. Saban sore, Adris menjual minuman di sana. Ada pula yang menjual rokok maupun makanan ringan.
Adanya larangan bagi pedagang untuk berjualan di jalur pejalan kaki di taman itu tak membuat para pedagang kehilangan akal. Mereka sengaja berdagang secara asongan.
"Kan sama Jokowi-Ahok tidak boleh dagang di trotoar. Jadinya ya kita ngasong saja, capek sih padahal, tapi ya mau bagaimana lagi," ujar Sutopo (53), pedagang makanan ringan.
Adris mengakui, dalam sehari dapat meraup keuntungan hingga Rp 50.000. Pada Sabtu dan minggu, keuntungannya berlipat menjadi Rp 150.000 hingga Rp 200.000. Biasanya para pedagang mulai berjualan dari pukul 16.00 hingga 22.00. Khusus Sabtu dan Minggu, pedagang berjualan hingga 24.00.
Warga yang mengunjungi taman Waduk Pluit adalah warga sekitar waduk ataupun warga daerah Penjaringan dan Pluit. Ada juga warga dari Muara Angke yang datang berombongan dengan menggunakan motor gerobak. Dari Tanah Abang, Jakarta Pusat, juga datang ke sana demi mengobati rasa penasaran terhadap perubahan waduk itu.
Seperti Ros (63), warga Tanah Abang, Jakarta Pusat.
"Saya enggak menyangka, tempat yang dulunya kurang diperhatikan oleh pemda, sekarang sudah berubah jadi tempat sebagus ini," kata Ros (63) yang datang bersama kerabatnya dari Tanah Abang, Kamis (5/9/2013) malam.
Warga RT 05 RW 09 Kelurahan Kebon Kacang, Tanah Abang, itu sudah dua kali datang ke taman tersebut. Yang pertama, ia datang karena sekalian membeli ikan di Muara Karang. Kedatangan kedua sengaja dilakukan bersama keluarganya.
"Sekarang saya memang sengaja datang ke sini karena enak pemandangannya. Duduk di bangku taman sambil melihat waduk, berasa di laut," ujar Ros yang datang menggunakan mobil.
Taman Waduk Pluit didesain sedemikian rupa sehingga warga dapat berkumpul di taman sekitar waduk. Di taman itu, ada kursi taman yang desainnya sama dengan kursi-kursi taman di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat.
Selain itu, tak jauh dari kursi-kursi taman, terdapat juga pohon-pohon besar yang disediakan oleh PT Jakarta Propertindo. Namun, pohon-pohon itu belum terlalu rindang sehingga pada di siang hari kawasan taman seluas 5 hektar itu masih terasa panas.