Kali ini Sikamseupay Blog akan berbagi tentang
Perayaan Misa Natal di Gereja Santa Theresia Kental dengan Budaya Jawa
.
Tribun Kaltim – Senin, 24 Desember 2012 22:37 WITA
BALIKPAPAN, tribunkaltim.co.id- Nuansa budaya Jawa menjadi tema sentral dari pelakasanaan misa natal yang berlangsung di Gereja Santa Theresia Prapatan Balikppaan Senin (24/12/2012) malam.
Berbagai ornamen yang menunjukan jati diri budaya Jawa tampak menghiasi setiap sudut bangunan gereja yang merupakan salah satu cagar budaya dikota Balikpapan tersebut.
Sebagai contoh didepan pintu masuk sudah dipasang hiasan janur yangmelambangkan ucapan selamat datang kepada para jamaat yang hendak menghadiri puncak perayaan misa malam Natal sekaligus beribadah bersama.
Didalam bangunan gereja pun nuansa kental Jawa masih tetap terlihat termasuk hiasan janur yang juga dipasang didalamnya serta mimbar yang tampak ditutup dengan sehelai kain batik yang semakin menonjolkan budaya lokal tersebut.
Tak hanya ornamen, persembahan khsusus yang biasanya diisi dengan buah-buahan seperti anggur ataupun apel juga disesuaikan dengan budaya masyarkat lokal, karena panitia perayaan misa sengaja menggantinya dengan tumpeng berukuran besar yang ditandu oleh 4 orang jamaat gereja.
Pator Paroki Gereja Santa Thersia Frans Huvang Hurang MSF mengatakan bahwa digunakannya budaya Jawa pada perayaan misa digerejanya tahun ini dilater belakangi penghormatan kepada Tuhan dalam bentuk budaya.
Artinya dirinya dan seluruh jamaat ingin pendekatan dan penghormatan kepada Alaah dilakukan dengan budaya sendiri dan bukan dengan budaya barat seperti yang selama ini terjadi karena begitulah yang seharusnya dilakukan.
“Kami disini menggunakan nuansa Jawa ini dilatar belakangi hubungan kita atau penghormatan kepada Alaah masa kita di Indonesia tapi pendekatan ala barat karena itu bagaimana kita mendekati Tuhan dengan budaya kita,” katanya.
