Pangsa Pasar Produk Tahu dan Tempe Masih Besar


SIKAMSEUPAY BLOG -



Tribun Kaltim – Jumat, 14 Desember 2012 22:26 WITA




BALIKPAPAN, tribunkaltim.co.id- Untuk memperkenalkan produk yang dihasilkan di Kawasan Industri Kecil Somber (KIKS), Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Balikpapan menggelar Pameran Inovasi Tepat Guna Somber Fair Spektakuler di KIKS, 13-15 Desember 2012. Pembukaan pameran dihadiri Wakil Gubernur Kaltim Farid Wadjdy dan Walikota Balikpapan Rizal Effendi, Jumat (14/12/2012).

Bahrun, Pembina KIKS mengungkapkan, pameran ini diikuti sekitar 30 UMKM dan memamerkan berbagai produk dan hasil kerajinan, termasuk juga teknologi dari Balai Riset dan Standarisasi Industri Kementerian Industri RI, berupa alat untuk membuat kacang goyang.


“Kegiatan ini baru pertama kali sejak KIKS dibuka sejak dibuka 1997 dan ditempati pengusaha tahu-tempe tahun 2002 lalu. Kegiatan ini ditujukan untuk memperkenalkan berbagai produk yang dibuat di KIKS, sekaligus mengenalkan rasa tahu dan tempe bagi anak-anak sedari dini,” kata Bahrun, Jumat (14/12/2012).


Pameran kali ini memang menggandeng Ikatan Guru Taman Kanak-kanak, dan mengundang sekitar 10.000 siswa dan siswi TK di Balikpapan, untuk mengetahui proses pembuatan tahu dan tempe, sekaligus mengenalkan rasa tahu dan tempe. “Jadi dalam acara ini, anak-anak wajib mengkonsumsi dan membawa pulang tahu dan tempe,” kata Bahrun.


Menurut Bahrun, di KIKS kini didiami sekitar 60 pengusaha tahu dan tempe yang memproduksi 7-10 ton kedelai atau 21 ton tahu per hari. Kendati sudah cukup besar, namun peluang pasar di Balikpapan dari usaha tahu dan tempe, kata Bahrun masih besar. Dengan produksi 200.000 potong tahu diasumsikan hanya dikonsumsi sekitar 200.000 penduduk Balikpapan saja.


“Sedangkan penduduk Balikpapan berkisar 600.000 orang. Oleh karenanya, peluangnya masih besar,” kata Bahrun.


Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah melalui diversifikasi produk, baik berupa produk turunan tahu-tempe atau varian rasa. “Kami sudah melakukan upaya diversifikasi, dengan menambahkan rasa udang, kepiting dan ikan pada tahu. Saat ini masih tahap ujicoba dan akan terus disempurnakan,” ujarnya.


Sementara itu, Ir Dadang Supriatna MP dari Balai Besar Industri Agro Kementerian Perindustrian mengungkapkan, diversifikasi memang harus dilakukan para pengusaha tahu dan tempe dan hal ini tergantung dari kreativitas pengusaha. Dadang menilai, diversifikasi produk tahu dan tempe, sudah siap ditawarkan di kota Balikpapan. Selain karena supermarket sudah cukup banyak, dilihat dari ekonomi masyarakat juga bisa menjangkau banyaknya variasi panganan dari tahu dan tempe.




Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+