3 Kecamatan di Samarinda Layak Jadi Kota Satelit


SIKAMSEUPAY BLOG -



Tribun Kaltim – Selasa, 11 Desember 2012 19:49 WITA




SAMARINDA, tribunkaltim.co.id -  Hasil penelitian yang dilakukan tim Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kaltim menyimpulkan bahwa 3 kecamatan di Samarinda layak menjadi kota satelit.

Demikian dipaparkan di dalam seminar kelayakan kecamatan Samarinda Seberang, Loa Janan Ilir dan Palaran menjadi kota satelit di kantor Balitbanda Kaltim Jl MT Haryono Samarinda, Selasa (11/12/2012). Calon kota satelit itu yakni Samarinda Seberang, Palaran dan Loa Janan Ilir.


Kota satelit ini nantinya ditujukan untuk bidang – bidang perumahan hunian untuk kepadatan tinggi dan sebagian rendah, perdagangan dan jasa berskala internasional,  industri ringan non-polutan yang berorientasi pasar dan tenaga kerja, sebagian kecil pertanian/ladang, perikanan, peternakan, dan agroindustri/tanaman nasional.


“Sesuai hasil analisis dan pembahasan maka Palaran, Samarinda Seberang dan Loa Janan Ilir layak menjadi kota satelit. Sebagian besar responden yang dianggap dapat mewakili aspirasi masyarakat dalam hasil kajian ini juga menyatakan setuju dan mendukung terhadap rencana pembangunan menjadi kota satelit,” kata Yuli Fitrianto, salah satu peneliti.


Maka selanjutnya, direkomendasikan untuk segera menetapkan kawasan kota satelit dalam bentuk Peraturan Daerah (Perda) dalam rangka percepatan pengembangan kota satelit.


Dalam penelitian ditemukan bahwa dari 3 kecamatan terdapat beberapa peluang (opportunity) yakni dimana dengan menjadi kota satelit maka memiliki potensi besar sebagai pusat pertumbuhan perekonomian, perdagangan, dan industri. Pengembangan tata ruang ada wilayah Samarinda Seberang, Palaran dan Loa Janan Ilir akan dapat membuka peluang bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.


Kondisi infrastruktur dan sarana prasarana yang telah ada sebagai modal dasar dalam pengembangan selanjutnya. Peluang dari sektor unggulan sebagai salah satu mediator dan akselerator bagi pengembangan wilayah dan peningkatan ekonomi masyarakat sekitar. Kajian kota satelit ini akan memberikan peluang untuk mengkordinasikan kegiatan dan program investasi pemerintah yang dapat mendorong sektor – sektor unggulan. Adanya berbagai rencana sektoral akan menjadi pegangan bagi investor untuk menanamkan modalnya.


“Strategi dan rencana pengembangan yang telah ada di bidang SDM (seperti tertuang dalam RJPMD Provinsi Kaltim) memberikan peluang peningkatan kualitas dan kompetensi SDM di berbagai sektor terutama sektor unggulan yang mampu memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) kecamatan,” katanya.


Selain itu, juga terdapat beberapa kelemahan (weaknesses) yakni belum adanya arahan atau konsep pengembangan wilayah 3 kecamatan  menjadi kota satelit. Belum adanya upaya pengendalian banjir dan kemacetan. Belum adanya rencana pembangunan jalan alternatif selain jalan utama (khususnya yang menuju pelabuhan peti emas). Belum optimalnya jaringan kerjasama antara pemerintah daerah dengan swasta dalam pengembangan penanaman modal.


” Juga belum adanya aturan main kerjasama antara pemerintah, sektor swasta dan masyarakat dalam pengembangan investasi dan pengelolaan sektor unggulan , sehingga masyarakat lebih sering menerima dampak negatif dari pengembangan wilayahnya dibandingkan dampak positif,” katanya.




Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+