Indeks Harga Saham Gabungan diperkirakan bergerak variatif dalam rentang yang cukup lebar, pada perdagangan Kamis (29/8/2013) ini. Investor melihat dan menunggu perkembangan perekonomian dalam negeri.
Bursa Wall Street Kamis pagi waktu Indonesia naik tipis pascaturun karena sentimen Syria pada perdagangan sebelumnya. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,33 persen. Indeks S&P500 naik 0,27 persen dan Indeks Komposit Nasdaq menguat 0,41 persen.
Kemarin IHSG berhasi rebound dengan kenaikan 58,63 poin (1,48 persen) ke level 4.026,48 dengan jumlah transaksi sebanyak 11,5 juta lot atau setara dengan Rp 7,2 triliun. Investor asing tercatat melakukan penjualan bersih di pasar reguler sebesar Rp 955 miliar dengan saham yang paling banyak dijual adalah BMRI, KLBF, SMGR, BBCA dan PGAS. Mata uang rupiah terangkat tipis ke level Rp 11.265 per dollar AS.
IHSG berhasil keluar dari zona merah pada perdagangan kemarin setelah pada awal sesi sempat tertekan cukup dalam hingga menembus ke bawah level 3.900. Kebijakan OJK untuk mengizinkan emiten melakukan buyback serta rencana BI menggelar Rapat Dewan Gubernur darurat pada hari ini tampaknya berhasil menenangkan pasar.
Disisi lain, riset Panin Sekuritas melihat belum ada fundamental yang berubah yang mampu mengubah arah pasar, IHSG masih akan bergerak dalam volatilitas yang tinggi. Kisaran level dukungan-resisten indeks ada di 3.900-4.100. "Investor masih akan wait and see atas apa yang akan diambil BI serta Pemerintah menghadapi gejolak krisis seperti saat ini," sebutnya.
Sedangkan secara teknikal, menurut riset eTrading Securities, penguatan IHSG merupakan technical rebound yang disertai dengan peningkatan volume. "Indikator stochastic menghasilkan sinyal golden cross dan untuk hari ini diperkirakan IHSG akan menguat. Dengan level dukungan di 3.800 dan resisten di 4.100 ," sebutnya.
Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah ADRO, ICBP dan PGAS.