Sikamseupay Blog akan berbagi tentang
Pengurus KPMKT Jangan Jual Nama Organisasi
.
Tribun Kaltim – Sabtu, 12 Januari 2013 20:38 WITA
Oleh: Muhammad Rizky
Mahasiswa Malang Program S2 Pembangunan asal Kaltim
Sebagai sebuah organisasi pertama dan inteletual, Keluarga Pelajar Mahasiswa Kalimantan Timur (KPMKT) seakan-akan kehilangan roh dalam perjuangannya. Organisasi yang pernah melahirkan tokoh-tokoh daerah dan nasional ini semakin jauh dari visi dan misi perjuangan organisasi ini dibentuk.
TERUTAMA bagi Pimpinan Pusat KPMKT, ternyata belum mampu menggerakkan roda organisasi secara cerdas. Organisasi ini semakin hedon, lambat dan malas dalam merespons permasalahan kemahasiswaan apalagi problem daerah. Pengurus PP KPMKT mandul dalam memberi kontribusi pemikiran, kritik cerdas dan ide cemerlang bagi daerah.
Sehingga tak salah jika minat serta cinta pada organisasi yang pernah jaya pada era 70 an ini semakin tak dihitung dan diminati oleh mahasiswa asal Kaltim. Di Tanah Etam saja, gaung KPMKT nyaris tak terdengar, mahasiswa banyak yang awan, tak kenal apalagi terlibat dalam eksistensi kegiatannya.
Kini organisasi KPMKT semakin kehilangan semangat kritik, diskusi dan gairah kemahasiswaan. Kegiatan-kegiatan yang tak memiliki tujuan jelas dan tak terukur membuat KPMKT tak mampu mengikuti arah kemajuan zaman.
Konon katanya KPMKT akan menjadi organisasi religi, intelektual dan kekeluargaan. Namun masih jauh dari ketiga kata indah dan ideal sebagai target yang ingin dituju. Padahal pengalaman memimpin dan amanah 3 periode bukan waktu yang singkat untuk membenahi dan menggerakkan organisasi ini.
Dari pengamatan dan informasi saat ini, ada pimpinan KPMKT yang rasanya mendominasi dan terkesan one man show. Demokrasi pengurus lain tak pernah dibangun secara elegan, apalagi kepentingan cabang-cabang minim sekali untuk diakomodir. Strategi penguatan dan konsolidasi organisasi semakin lemah dan loyo, ketua enggan mendengar dan merespon cepat kejadian dan momen penting ditubuh organissai.
Padahal, Mubes KPMKT di luar negeri yang konon juga menggunakan dana APBD, harusnya sudah mampu membuka cakrawala berpikir pengurus yang ada. Mereka harusnya memiliki tanggung jawab moral merealisasikan hasil-hasil mubes tersebut. jangan cuma slogan kerja cerdas, keras dan iklas gagah membentang dispanduk. Slogan itu tidak menjadi citra dan kinerja organisasi.
Sebagai mahasiswa asal Kalimantan Timur yang kini studi di Malang, rasanya miris melihat organisasi ini mengesampingkan cabang-cabang binaannya. Banyak kepengurusan cabang yang jalan ditempat dan tak tersentuh informasi. Merespon masalah tersebut, PP KPMKT harusnya mulai berbenah, karena ada amanah yang pernah diberikan oleh pengurus cabang.
Selain itu dana bagi PP KPMKT juga tak sedikit digelontorkan oleh Provinsi Kaltim dalam mendukung organisasi, gunakan untuk peningkatan kapasitas pengurus dan cabang-cabang. Karena pengurus PP KPMKT menjual nama organisasi tak terkecuali cabang-cabang. Harusnya PP KPMKT mulai berbanah sejak kini, terutama leader PP KPMKT, please jangan one man show. Jika PP KPMKT ingin mewujudkan kerja keras, cerdas dan ikhlas. Salam Mahasiswa. (*)
Pengurus KPMKT Jangan Jual Nama Organisasi
Terima kasih telah membaca artikel dengan judul Pengurus KPMKT Jangan Jual Nama Organisasi , artikel tersebut merupakan referensi dari
Tribun Kaltim