Antisipasi Krisis Mali, Afrika Utara Siaga


Sikamseupay Blog akan berbagi tentang


Antisipasi Krisis Mali, Afrika Utara Siaga


.



Tribun Kaltim – Minggu, 13 Januari 2013 08:58 WITA




tribunkaltim.co.id  - Tiga negara Afrika Utara yakni Libya, Aljazair, dan Tunisia bersiaga di masing-masing perbatasan. Menurut warta AFP pada Sabtu (12/1/2013), kesepakatan kerja sama itu ditekan di Ghadames, Libya antara Perdana Menteri (PM) Libya Ali Zeidan, PM Aljazair Abdelmalek Sellal, dan PM Tunisia  Hamadi Jebali.

Penguatan perbatasan dengan pasukan gabungan, dalam kerja sama itu, akan mengatasi tantangan regional termasuk terorisme, perdagangan senjata, dan kejahatan terorganisasi.


Mereka berjanji dalam rencana 11-pasal untuk membuat pos pemeriksaan perbatasan umum dan mengintensifkan kerja sama di bidang keamanan melalui patroli bersama. Ketiganya bersumpah untuk juga mengatasi kejahatan terorganisasi dan terorisme.
    


Dalam pertemuan itu, ketiganya juga membahas krisis di Mali. Negeri itu berbatasan dengan Aljazair. Informasi terkini, tentara Mali siap untuk merebut kembali sebuah kota kunci dari kelompok Islamis yang mengancam untuk bergerak maju ke ibu kota setelah Perancis mengirim  angkatan udara.


“Hal ini diperlukan untuk menemukan solusi politik guna mengatasi krisis ini dengan meningkatkan dialog antara pihak-pihak yang berbeda di Mali demi melestarikan kedaulatan dan kesatuan wilayahnya,” kata mereka dalam satu pernyataan bersama.
    


PM Libya Ali Zeidan mengatakan kepada wartawan,”Situasi di Mali membuat kami bertemu dalam rangka mencegah dan mengatasi konsekuensinya.”
    


Menurut Ali Zeidan hal ini membutuhkan koordinasi erat antara militer dan dinas intelijen untuk mencegah sesuatu yang mungkin memengaruhi keamanan, pergerakan orang, perdagangan senjata dan narkoba, terorisme serta perdagangan manusia.
    


Pihak berwenang Libya pada Desember memutuskan untuk menutup perbatasan dengan Aljazair, Niger, Chad, dan Sudan. Libya pun menetapkan wilayah selatan yang kaya minyak sebagai zona militer. Menurut para analis, langkah ini sebagai respon terhadap krisis di Mali.
    


Meskipun Libya tidak berbagi perbatasan dengan Mali, hal itu telah berpengaruh buruk dengan melimpahnya senjata dan pejuang, baik Tuareg dan kelompok Islam, pendukung pemberontakan 2011 yang menggulingkan mendiang Moammar Khadafy.
    


Lantaran pemerintah negara-negara Afrika Barat sekarang mendorong intervensi mengusir kelompok jihad dari Mali utara, Libya dan negara-negara tetangganya, khususnya Aljazair, takut bahwa para pejuang dan senjata mereka akan mengalir kembali ke kawasan Afrika Utara melintasi Sahara.




Antisipasi Krisis Mali, Afrika Utara Siaga


Terima kasih telah membaca artikel dengan judul Antisipasi Krisis Mali, Afrika Utara Siaga , artikel tersebut merupakan referensi dari
Tribun Kaltim


Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+