Ritual Pernikahan Penuh Tangisan Suku Tujia





Petualang Unik - Seperti yang di ketahui bahwa pernikahan adalah salah satu momen terpenting dalam hidup seseorang. Tentu saja momen terpenting tersebut ingin di isi dengan suasana penuh kebahagiaan. Namun, sebuah suku di Provinsi Sichuan mempunyai ritual yang aneh dalam pernikahan. Apakah itu? Yuk simak terus artikel berikut.



Sebuah suku bernama Tujia di provinsi Sichuan mempunyai ritual yang mengharuskan pengantin wanitanya menangis selama 1 bulan penuh sebelum hari pernikahan itu tiba. Pertama-tama, pengantin wanitanya saja yang harus menangis seorang diri di sebuah aula.



Setelah 10 hari berlalu, sang ibu dari pengantin perempuan ini akan bergabung untuk menangis bersama-sama putri mereka yang akan menikah. Lalu 10 hari kemudian, sang nenek juga turut serta menangis bersama. Lalu setelah beberapa hari, diikuti oleh seluruh tante, dan saudara-saudara perempuan mempelai wanita. Hingga akhirnya seluruh keluarga dari mempelai wanita bergabung dalam acara tangis-tangisan tersebut.




Jika pengantin wanita tidak menangis pada ritual tangisan tersebut, maka warga sekitar akan beranggapan bahwa pengantin tersebut tidak hormat pada ibunya. Karena kala ia menikah ia merasa senang akan berpisah dengan sang ibu. Selain itu, masyarakat akan menganggap rendah pengantin wanita tersebut.




Ritual tangisan pernikahan ini memiliki sejarah nya loh. Jadi ritual ini bermula ketika seorang putri dari wilayah Zhao hendak menikah dengan pangeran wilayah Yan pada tahun 475 SM. Menjelang waktu kepergian sang putri, ibundanya menangis di bawah kaki putrinya sambil menyuruhnya untuk cepat-cepat kembali. Peristiwa sejarah inilah yang melegenda hingga sekarang ini. Peristiwa tersebut diyakini sebagai awal mula ide ritual tangisan pernikahan ini. Akan tetapi, ritual tangisan pernikahan ini mulai memudar karena perkembangan zaman modern seperti sekarang ini. Jadi ritual pernikahan unik yang dilakukan suku Tujia ini dimaksudkan sebagai ungkapan rasa sedih yang berlebih karena harus berpisah dari orangtuanya, khususnya sang ibu.




Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+