Lantai Bandara Kalimarau Sempat Pecah



Tribun Kaltim – Jumat, 7 Desember 2012 21:44 WITA




TANJUNG REDEB, tribunkaltim.co.id – Baru dua hari Bandara Kalimarau beroperasi, namun lantai keramik mengalami kerusakan. Menurut penuturan petugas keamanan bandara, peristiwa itu sempat mengejutkan para pengguna jasa transportasi udara yang mulai memadati terminal baru Bandara Kalimarau.

“Suaranya keras sekali, sampai orang-orang lari karena dikira ada gempa,” kata seorang personil keamanan bandara. Dirinya menuturkan, saat kejadian, lantai keramik tiba-tiba melengkung sebelum akhirnya pecah dan menimbulkan suara seperti ledakan.


Diketahui ada 4 titik lantai pecah di ruang tunggu A, Otoritas Bandara yang mengetahui kejadian tersebut memindahkan para penumpang ke ruang tunggu B.


Dinas Perhubungan yang dipercaya ikut mengelola aset Pemkab Berau senilai Rp 450 miliar itu, menilai peristiwa pecahnya lantai bandara merupakan peristiwa yang normal pada bangunan. “Saya sudah konsultasi dengan Dinas Pekerjaan Umum yang biasa menangani proyek, kata mereka itu memang bisa terjadi, bahkan dulu kantor PU juga pernah mengalami seperti itu,” terang Fahmi Rizani, Kepala Dinas Perhubungan Berau, Jumat (7/12).


Fahmi mengatakan, peristiwa itu bukan sebagai kelalaian namun karena faktor alam, meski demikian Fahmi mengatakan, keruskan lantai tersebut masih menjadi tanggungjawab kontraktor.


PT Total Bangun Persada yang mengerjakan proyek pembangunan terminal baru Bandara Kalimarau, saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut. Menurut Herlambang Anton, Site Manager PT Total Bangun Persada, kejadian itu merupakan hal yang sangat biasa pada bangunan yang sudah lama tidak digunakan.


“Istilahnya popping, usia bangunan itu sudah setahun lebih tidak digunakan, konstruksi bangunan juga menggunakan kaca, sehingga panas matahari masuk ke dalam bangunan, begitu bandara dioperasikan dengan pendingin ruangan, ada perubahan suhu yang sangat ekstrim, keramik-keramik itu memuai sehingga terjadi popping,” jelasnya.


Anton juga memaparkan, pihaknya telah melakukan antisipasi sebelumnya dengan memberikan perekat pada setiap sambungan lantai keramik, menurutnya, jika tidak diantispasi, kondisinya bisa jadi akan lebih parah. (*)




Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+